Peringatan Hari lingkungan hidup sedunia 2023 , Kendalikan limbah plastik oleh : Dray Vibrianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bone



KODEINDONESIA, BONE--Tema hari lingkungan hidup sedunia tahun ini adalah Beat plastik polusion yaitu di mana kita berusaha mengendalikan limbah plastik sebagaimana juga kita ketahui plastik adalah salah satu jenis limbah yang sulit didaur ulang butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa mendaur ulang plastik jadi kita bisa bayangkan apa yang terjadi ketika sampah plastik itu menumpuk dimana-mana.

Pada beberapa kasus kita sering mendengar bagaimana ikan-ikan pada produk ikan-ikan itu ditemukan banyaknya sampah plastik nah itu tentu sebagai bahan makanan manusia apa ikan yang makan-makan tentu sangat membahayakan bagi kesehatan manusia itu sendiri dan kita coba bisa bayangkan pada hari ini kita bisa melihat bagaimana nelayan-nelayan kita semakin hari semakin jauh melautnya mungkin kita sering mendengar bagaimana orang tua kita bercerita bahwa cukup di sekitar kita.

Nelayan nelayan tidak perlu melaut terlalu jauh untuk mendapatkan hasil panen atau hasil laut yang berlimpah tapi sekarang kalian harus keluar berburu berkilau harus keluar berhari-hari untuk bisa mendapatkan hasil tangkapan yang lumayan hal ini diakibatkan atau disebabkan karena ikan mulai berkurang karena habitat untuk hidup ikan misalnya terus dirusak oleh manusia di bawah misalnya oleh pembiusan sampah sehingga ikan-ikan tidak bisa lagi untuk berkembang biak di daerah-daerah yang ekosistem begitu juga dengan tanaman kita melihat bagaimana tanah-tanda kita dulu yang subur semakin mengering itu karena perlakuan kita juga bagaimana cara kita memperlakukan alam yang misalnya kalau kita mendengar cerita bagaimana dulu yang begitu airnya lancar mata airnya banyak sekarang surganya sudah menjadi kering terus kemudian bagaimana dulu udara itu ada hasil akibat dari perbuatan manusia ikhlas di alam menebang pohon merusak ekosistem yang membuat apa tidak ada lagi rusak air tanah kemudian kita kotori sungai kita dengan limbah dengan sampah sehingga tidak ada lagi iklan atau makhluk hidup yang hidup di situ melainkan menjadi keruh beracun hasil penelitian dari WHO menyebutkan bahwa yang mengambil sampel di beberapa kota besar di Indonesia menyebutkan bahwa ternyata sumber air tanah di Indonesia yang sumber air tanah itu air yang diambil dari tanah itu 98% mengandung limbah tinggi.
Hal itu bisa kita maklumi karena kita lihat bagaimana dengan pertumbuhan penduduk banyak pemukiman perumahan-perumahan yang dibangun tidak memenuhi standar Ipal akhirnya limbah tinjanya bercampur dengan sumber air tanah jadi bisa kita bayangkan seandainya kita tidak memulai hari ini dengan gerakan untuk memperbaiki kembali lingkungan tidak cukup dengan hanya bersih karena ada sedikit Miss atau konsep terhadap konsep pembersihan yang kita pahami selama ini kita harus rapi memahami konsep bersih itu adalah yang penting rumah kita bersih pekarangan kita bersih sampahnya entah mau dibuang di halamannya orang atau di mana saja itu bukan urusan kita yang penting lingkungan kita bersih itu artinya kita akan egois dan yang terjadi sebenarnya selama ini pun di Bone misalnya di kota seperti itu kita ndak pernah peduli bahwa sampah kita akan ditanggung bebannya oleh masyarakat pasif terhadap para peduli Yang penting menurut kita halaman kita bersihkan benar-benar bersih entah sampahnya mau ditanggung oleh orang lain oleh masyarakat kita di mana saudara kita memang kita tidak pernah peduli seperti itu jadi sebenarnya konsep bersih itu adalah bukan cuma sekedar kita membersihkan sampah tapi bagaimana caranya kita mulai mengurangi produksi sampah mulai kita memanfaatkan sampah mendaur ulang dengan manfaatkan dan mengurangi penggunaan sampah plastik itu menjadi salah satu bagian dari upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan urusan lingkungan bukan cuma hanya menjadi urusan daerah pemerintah semata tetapi menjadi urusan bersama karena yang akan kita wariskan kepada generasi kita adalah apa yang kita lakukan pada hari ini kalau hari ini karena eksploitasi lingkungan besar-besaran kita tidak merawat lingkungan besar-besaran maka jangan salahkan ketika generasi kita lanjut ke anak cucu kita tidak akan merasa akan merasakan bagaimana kekurangan air bagaimana hidup di tanah yang tidak subur bagaimana cuaca yang panas karena perilaku kita jadi mulai hari ini dengan momen hari lingkungan hidup sedunia mari kita jaga kita rawat lingkungan kita kita jaga alam Alam jaga Kita 


 
Terkait Peringatan Hari lingkungan hidup sedunia 2023 dengan tema Beat plastik polusion,oleh Menteri lingkungan hidup republik Indonesia tentang pelaksanaan hari Raya Idul Adha tanpa sampah plastik


A. Latar Belakang 
Hari Raya Idul Adha 2023 (1444 Hijriah) bagi umat muslim di Indonesia adalah momentum untuk melakukan ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban yang kemudian dibagikan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan pembagian daging kurban terdapat potensi meningkatnya timbulan sampah plasuk apabila wadahnya menggunakan kantong plastik sekali pakai (atau “kantong kresek”). Hal ini menjadi masalah tersendiri karena seperti dipahami bahwa plastik sekali pakai sulit dikelola. Kondisi ini dapat mengurangi kekhidmatan pelaksanaan ibadah kurban apabila timbulian sampah dimaksud tidak ditangani dengan baik. 

Dengan semangat untuk menjaga kondisi tetap minim sampah dan mengantisipasi lonjakan jumlah timbulan sampah plastik, serta menjaga lingkungan hidup yang tetap bersih dan sehat, maka dipandang perlu mendorong dan melaksanakan pembagian daging kurban tanpa kantong plastik dan menggunakan wadah berbahan sciain plastik yang lebih mudah dikelola sampahnya. Langkah ini merupakan salah satu upaya implementasi program pengurangan dan penanganan sampah melaiui keterlibatan masyarakat yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. 

B. Maksud dan Tujuan 

1, Melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah selama penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha 2023 Masehi (1444 Hijriah). 

2. Memperkuat komitmen dan peran akuf pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke TPA. 

3. Memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah***(ilo)
Komentar

Berita Terkini