KODEINDONESIA BONE,— Kecamatan Bontocani, Selasa (4/11/2025). Ratusan murid SDN dan SMPN Bontocani berbaris rapi di tepi jalan desa Watangcani, menanti sosok — Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., yang datang melakukan panen jagung perdana di kampung mereka.
“Selamat datang puang di Desa Watangcani,” ujar Sekcam Bontocani, Darlis, dengan penuh hormat. “Dengan segala keterbatasan kami, bapak bupati masih mau datang berkunjung ke sini. Kecamatan Bontocani dihuni 90 persen petani. Alhamdulillah, terima kasih puang atas bantuan yang disalurkan di kecamatan kami.”
Turut hadir dalam rombongan, Pj. Sekda Bone A. Saharuddin, Plt. Kadis Pertanian Bone Nurdin serta Kadispora Bone A. Akbar, yang dikenal sebagai mantan Camat Bontocani di masa pemerintahan Bupati Bone A. Fahsar M. Padjalangi.
Bagi masyarakat Watangcani, kehadiran Bupati Andi Asman Sulaiman bukan sekadar kunjungan kerja, melainkan juga simbol perhatian. “Alhamdulillah, panen hari ini terasa sangat spesial karena bapak bupati bisa melihat langsung hasil jerih payah petani kami,” ungkap Kepala Desa Watangcani, Kompol (Purn) Muh. Amin. “Mudah-mudahan tahun mendatang panen jagung di desa ini bisa meningkat.”
Jagung Hibrida Berdaya Hasil Tinggi
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Bone melakukan panen jagung hibrida varietas NK Perkasa, yang hasilnya mencapai 14 ton per hektare. Hasil itu, kata beliau, menjadi bukti bahwa metode penyuluhan pertanian sudah sampai di tingkat petani.
“Kalau dibandingkan dengan jagung giling 12 ton per hektare, ini menunjukkan peningkatan yang baik,” tutur Bupati Bone Andi Asman Sulaiman di sela-sela kegiatan panen. “Kita harapkan ke depan terus ada peningkatan hasil panen. Edukasi dan pendampingan penyuluh sudah mulai terasa manfaatnya.”
Selain sektor pertanian, Bupati Andi Asman juga menyinggung sejumlah program prioritas Pemerintahan BerAmal, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan hingga program sosial.
“Yang pertama menjadi fokus saya di sini adalah jalan. Skala prioritas sekitar 10 kilometer yang akan kita tangani secara bertahap,” ujarnya. “Selain itu, ada juga program seragam sekolah gratis dan makan bergizi gratis. Di Erecinnong, Mattirowalie, dan Watangcani, segera kita bangun rumah MBG.”
Harapan di Ujung Bone
Watangcani adalah salah satu desa terjauh dari pusat kota Bone. Namun, bagi masyarakatnya, jarak bukan penghalang untuk menyambut pemimpinnya. Di balik wajah-wajah lelah para petani, tersimpan harapan besar bahwa pembangunan akan semakin merata.
“Pelan-pelan, infrastruktur jalan akan kita bangun di sini,” janji Bupati Andi Asman. “Tahun depan kita upayakan masa kerja BerAmal full untuk pembangunan Kabupaten Bone. Saya juga berpesan, jangan berhenti menuntut pendidikan. Jagung ini hadir karena keringat, dan keringat petani adalah berkah.”
Sorak gembira kembali terdengar kala Bupati Andi Asman Sulaiman bersama warga memetik tongkol-tongkol jagung yang menguning. Di tengah terik matahari pegunungan Bontocani, senyum petani Watangcani merekah. menandakan, bahwa kerja keras mereka akhirnya mendapat perhatian dari sang pemimpin.
Tak mudah untuk sampai ke Desa Watangcani. Jalur menuju lokasi penuh tanjakan dan turunan curam, bebatuan besar berserakan di sepanjang jalan yang sebagian masih berupa beton kasar. Namun, rasa letih rombongan bupati seolah lenyap begitu memasuki kawasan desa. Sambutan hangat masyarakat dan semangat anak-anak sekolah menjadi penyemangat tersendiri.