Dari Teror Hingga Penangguhan, Ketua PPDI Bone Ngotot Lanjutkan Kasus Penganiayaan Angota Pol-PP


BONE, KODEINDONESIA.COM -- Pasca ditetapkannya lima orang tersangka terkait kasus penganiayaan yang dialami Zulfikar dan Ketua PPDI Kabupaten Bone, Andi Takdir, sejumlah teror mulai dilancarkan sejumlah oknum.

Tak Tanggung tanggung teror tersebut pun kerap mengatas namakan pejabat, meminta agar dirinya mau mencabut laporan, Kejadian tersebut pun sempat direkam, sebelum kemudian dihapus.

"Mereka menyebut sejumlah nama pejabat di Bone. Bahkan beberapa malam lalu, juga ada dua preman datang ke rumah, dengan nada tinggi dia mengatakan "kau tidak akan tenang tinggal di kampung ini kalo persoalan ini tidak selesai sampai disini" Ujar Takdir menirukan ucapan preman tersebut.

Andi Takdir menegaskan, apa pun bentuk lobi dan intimidasi yang datang padanya, ia akan tetap melanjutkan kasus itu ke pengadilan. "Saya tidak akan berhenti disini dan tidak akan damai sebelum pelakunya diadili di pengadilan" Katanya, Kamis 4 Januari 2018.

Selain mendapat perlindungan hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Andi Takdir juga mengaku akan mendapat pengawalan sejumlah perwakilan organisasi difabel, diantaranya, Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik), Persatuan Penyandan Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sulawesi Selatan serta masih banyak lagi. 

"Rencananya Ketua LBH Makassar, Haswandy Andy juga akan mendatangi Polres Bone, setelah sebelumnya sempat mendengar isu bahwa tersangka akan mendapatkan penangguhan penahanan. Jujur saja saya sangat kecewa dengan hal tersebut, tak ditangguhkan saja, saya sering diteror apalagi kalau sampai diberi penangguhan" Tambah Takdir.

Kapolres Bone, AKBP Kadarislam yang dikonfirmasi via Handfhone membenarkan terkait isu tersebut, namun pihaknya hingga kini mengaku belum memberikan penangguhan.

"Sempat diminta penangguhan oleh pemerintah daerah dan dijamin keluarga masing-masing, tapi belum kita tangguhkan, nanti kita lihat bagaimana kondisi tahanan dulu. Soalnya salah satu PNS ini, istrinya sedang tidak ada, sehingga anaknya harus sering ke kantor" Kata Kadarislam.
Komentar

Berita Terkini