KODEINDONESIA BONE--"Berdasarkan pemberitaan yang beredar di media terkait Pasien Tertolak karena tidak ada rujukan maka kami dari Humas RSUD berkesimpulan bahwa ini terjadi mis komunikasi"
Hal tersebut disampaikan oleh Kabag Humas RSUD Tenriawaru A Dedy Astaman saat di konfirmasi
Pihak RSUD membenarkan hal tersebut bahwa ada pasien bayi orang tua atas nama ibu edriana Simamora bapak Firmansa beralamat Btn welalange kelurahan watang palakka kecamatan tanete Riattang Barat .
"Kronologisnya kejadian bahwa Pasien masuk ke Instalasi Gawat Darurat IGD sebelum jam 12.00 wita dan pihak RSUD langsung memberikan penanganan terhadap pasien dan segera bertindak terlebih dahulu dengan melakukan skrining serta anamnesa awal oleh dokter dan perawat, setelah pasien tertangani selanjutnya pihak RSUD meminta kelengkapan administrasi pasien" sebut Bagian Humas A Dedy
Dia pun menjelaskan bahwa kondisi pasien pada saat dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi kritis, yaitu mengalami sesak nafas, dehidrasi, demam tinggi dengan 41,6 derajat celcius dan sempat mengalami kejang sebanyak 2 (dua) kali selama dalam penanganan, sehingga dokter memberikan obat anti kejang dan selanjutnya dikonsultasikan ke dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut kepada pasien kemudian dokter spesialis anak memberikan instruksi kepada dokter dan perawat untuk memberikan obat kepada pasien tersebut.
Atas kejadian tersebut pihak dokter dan perawat di RSUD telah berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan penanganan kepada pasien tersebut, namun ALLAH AZZA WAJALLA berkehendak lain sehingga nyawa pasien tersebut tidak dapat tertolong dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 16.00.wita.
A Dedy lanjut mengatakan "Terkait dengan rujukan yang disampaikan oleh pihak security RSUD yang bertanya kepada keluarga pasien tak lain hanya untuk membantu dalam proses pendaftaran.
"Security pun yang berjaga pada saat itu menjelaskan bahwa memang keluarga pasien mengatakan hanya untuk berobat dan tidak menyampaikan bahwa kondisi pasien dalam keadaan gawat, makanya tindakan pada saat pasien datang langsung diarahkan masuk ke ruang IGD agar dapat ditangani langsung oleh dokter dan perawat, setelah pasien mendapatkan penanganan barulah kelengkapan administrasi diselesaikan pada pukul 13.00 wita"
Menurut A Dedy "Bahwa yang sebenarnya adalah kami tidak menolak untuk memberikan pelayanan tapi hanya menanyakan karena setiap pasien yang masuk IGD biasanya membawa rujukan dari puskesmas atau Rumah Sakit yang tipe c lainnya, hal itulah yang dilakukan oleh security tak lain untuk membantu pihak pasien nantinya untuk mendaftarkan diri di admisi" terang.
"Atas kejadian ini kami segenap Pihak RSUD menghahturkan permohonan maaf jika dalam pelayanan kami tidak maksimal baik dalam hal penyampaian informasi dan turut berduka cita atas kejadian ini"harapnya***(ilo)