KODEINDONESIA BONE--Untuk mengantisipasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh El-Nino yang berkepanjangan di kabupaten Bone Kepala Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone H. Andi Asman Sulaiman SSos MM,
akan melakukan kunjungan keliling ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di 27 kecamatan. Tujuannya adalah untuk mengamati kondisi lapangan .
Andi Asman Sulaiman menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Bone telah merancang strategi khusus untuk menghadapi El-Nino yang berkepanjangan. Salah satu strategi utama adalah mengembangkan cadangan pangan yang meliputi cadangan pangan keluarga, kelompok, dan pemerintah melalui program Kansilog. Selain itu, distribusi pangan juga akan diawasi ketat untuk memastikan keseimbangan pasokan pangan.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Bone akan mendorong diversifikasi konsumsi pangan dengan mengganti makanan pokok seperti sagu, jagung, dan ubi. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis pangan saja.
Andi Asman Sulaiman juga akan mendorong kelompok tani untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang dapat menjadi penyanggah dalam menghadapi El-Nino. Misalnya, Desa Sadar memiliki 5 hektar sawah yang dapat menjadi penyanggah bagi dua kecamatan, serta daerah irigasi Lalenrie dan Sanrego yang dekat dengan sumber air.
Upaya efektif dalam pemilihan benih padi yang lebih cepat panen juga akan ditekankan untuk meningkatkan produksi pangan. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah Kabupaten Bone berharap dapat mengatasi tantangan El-Nino dengan baik dan menjaga keseimbangan pangan di wilayah tersebut.
Diketahui untuk menghadapi hal tersebut dinas TPHP akan melakukan
Diversifikasi pertanian, yaitu penganekaragaman pertanian, atau penganekaan pertanian adalah pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan.[1] Sumber daya pertanian dapat berupa lahan pertanian, bangunan (kandang, lumbung, rumah tanaman, dan sebagainya), mesin pertanian, hingga input pertanian lainnya seperti pupuk.
Diversifikasi dapat menuju kepada penanaman berbagai jenis tanaman dalam satu lahan, memelihara beberapa jenis hewan ternak dalam satu kandang, hingga pemanfaatan lahan untuk tujuan komersial seperti restoran yang menyajikan hasil pertanian (metode pemasaran farm-to-table). Diversifikasi pertanian diyakini dapat menjawab tantangan pertanian saat ini karena perubahan iklim membawa ketidakpastian cuaca sehingga variasi produksi dapat menyelamatkan pendapatan petani***(ilo)