Karnaval Merdeka SD Negeri 24 Macanang, Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Membentuk Siswa Berkarakter

KODEINDONESIA,BONE--SD Negeri 24 Macanang menggelar kegiatan karnaval sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Kepala SD Negeri 24 Macanang, Hj. Rumayya, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk siswa yang baik dan berkarakter, serta menerapkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila melalui tema Bhinneka Tunggal Ika.

"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan tujuan membentuk siswa yang baik dan berkarakter. Kami berharap siswa-siswi dapat menerapkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, dan kreatif," kata Hj. Rumayya dalam sambutannya.

Karnaval ini terlaksana atas kerjasama antara tenaga pendidik dan kependidikan dengan para orang tua siswa SDN 24 Macanang. Hj. Rumayya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini.

"Kami, panitia pelaksana, mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua siswa atas kerjasama dan dukungannya. Begitu juga kepada bapak pengawas dan ketua komite SDN 24 Macanang, terima kasih banyak puang atas kesediaannya hadir dalam kegiatan ini," ungkapnya.
Ia juga menyadari bahwa kegiatan ini masih jauh dari kesempurnaan dan memohon maaf atas segala kekurangan yang ada. "Kami yakin bahwa kegiatan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami, panitia pelaksana, memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak. Semoga kegiatan projek berikutnya akan semakin lebih baik," tambah Hj. Rumayya.

Di akhir sambutannya, Hj. Rumayya memohon kesediaan bapak pengawas untuk membuka kegiatan karnaval ini secara resmi. Dengan semangat dan antusiasme dari semua pihak yang terlibat, diharapkan karnaval ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan membentuk siswa-siswi yang berkarakter.

Kegiatan karnaval ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas bagi siswa, tetapi juga sebagai wadah untuk menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi di antara mereka. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat positif bagi seluruh komunitas sekolah.

Pengawas pembina UPT SD 24 Macanang dalam sebuah acara budaya yang digelar untuk memperkuat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di kalangan siswa.

"Pesan utama yang ingin saya sampaikan adalah kita harus memahami dan menghargai asal-usul pakaian tradisional yang kita kenakan. Jangan hanya sekadar memakainya, tapi kita harus tahu dari mana pakaian tersebut berasal. Ini adalah salah satu ciri dari adat istiadat Indonesia yang kaya dan beragam," kata Ibu Kepala Sekolah, sambil menekankan pentingnya memahami budaya.
Selain itu, Bapak Ketua Komite juga menambahkan, "Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Budaya dan bahasa kita mungkin berbeda-beda, namun kita tetap satu, yaitu Indonesia. Bukan berarti banyaknya budaya membuat kita terpecah, tapi justru dengan keragaman budaya ini kita bisa menggali dan menjalin persatuan dan kesatuan."

Kegiatan yang diadakan di akhir semester ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan bagian dari program sekolah yang berfokus pada pengembangan kreasi siswa. "Insya Allah, kegiatan kita tidak hanya berhenti di semester ini. Kami memiliki program berkelanjutan untuk sekolah yang mampu melaksanakan kreasi-kreasi tersendiri, contohnya di SD 24 Macanang ini," lanjut Pengawas Pembina.

Bapak Ketua Komite menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama, terutama para guru dan komite sekolah. "Saya sangat berterima kasih atas kerjasama yang telah terjalin. Tanpa kerjasama antara guru dan komite, kegiatan ini tidak akan bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tentang budaya Indonesia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai persatuan dalam keragaman. Dengan mematuhi aturan dan menghargai keragaman budaya, diharapkan siswa UPT SD 24 Macanang dapat tumbuh menjadi generasi yang menghargai warisan budaya dan memupuk persatuan dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Komentar

Berita Terkini