KODEINDONESIA Klaten, Jawa Tengah — Dalam semangat membangun desa dan memperkuat potensi wisata lokal, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM melakukan kunjungan kerja dan studi tiru ke Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, didampingi oleh Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Bone, Edy Saputra Syam, S.STP., M.Si Senin, 02 Juni 2025. Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan langkah konkret menuju pengembangan desa wisata yang berdaya saing dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Desa Ponggok bukan desa biasa. Desa ini telah menjelma menjadi ikon sukses pembangunan desa wisata di Indonesia. Dengan mengelola potensi wisata air secara maksimal, khususnya Umbul Ponggok, desa ini berhasil mengangkat Pendapatan Asli Desa (PAD) dari angka yang sebelumnya hanya Rp14 juta, melonjak drastis menjadi Rp5,6 miliar per tahun. Angka fantastis ini bukan hanya prestasi ekonomi, tetapi juga mencerminkan keberhasilan manajemen partisipatif dan tata kelola desa yang baik.
"Desa Ponggok memberikan inspirasi besar bagi Kabupaten Bone. Mereka membuktikan bahwa dengan inovasi dan pengelolaan yang tepat, desa bisa menjadi pilar utama pembangunan daerah," ujar Bupati Andi Asman usai meninjau fasilitas wisata dan berbincang langsung dengan aparat desa setempat.
Lebih dari sekadar angka, keberhasilan Desa Ponggok menghadirkan perubahan nyata dalam kehidupan warganya. Konsep “Satu Keluarga Satu Sarjana” menjadi program unggulan, yang memungkinkan setiap keluarga menyekolahkan anak hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan, premi BPJS Kesehatan seluruh warga dibiayai dari PAD desa. Semua itu terwujud karena keberhasilan pengelolaan objek wisata berbasis desa.
Melihat keberhasilan itu, Bupati Bone berencana mengadaptasi strategi serupa di beberapa desa potensial di Kabupaten Bone. Fokus akan diberikan pada pengembangan potensi lokal seperti wisata alam, budaya, serta agrowisata, sembari memperkuat peran BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Bupati Bone juga menambahkan, studi tiru ini juga menjadi bagian dari penguatan kapasitas aparatur desa dalam menyusun perencanaan pembangunan berbasis potensi lokal. “Kita ingin desa-desa di Bone bisa mandiri, punya kekuatan ekonomi sendiri, dan menyejahterakan warganya seperti yang dilakukan Ponggok,” ujarnya.
Langkah Bupati Bone ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi desa-desa di Bone untuk bergerak maju, memanfaatkan kekayaan alam dan budaya lokal sebagai aset utama pembangunan. Ponggok sudah membuktikan, kini saatnya Bone menyusul dengan semangat, inovasi, dan kolaborasi. (*)