KODEINDONESIA MEKKAH–Di antara jemaah yang memadati pelataran Masjidil Haram, sebuah pemandangan sederhana namun sarat makna tertangkap dari kejauhan. Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, terlihat tenang bersama keluarganya, melaksanakan rangkaian ibadah umrah. Tanpa protokoler, tanpa atribut kebesaran jabatan hanya seorang hamba Allah yang datang untuk bersujud.
Yang menarik, sang bupati tampak membawa ransel di pundaknya, sebuah simbol kesederhanaan dan kemandirian. Pemandangan itu seakan menunjukkan bahwa meski memegang amanah besar sebagai pemimpin daerah, ia tetap menempatkan ibadah sebagai prioritas utama dan kesahajaan sebagai jati diri.
Selama berada di Tanah Suci, Andi Asman menjadikan setiap waktu salat sebagai kesempatan untuk mendoakan Kabupaten Bone dan seluruh masyarakatnya. Di antara doa-doa yang dipanjatkan, keselamatan, kemajuan daerah, serta kesejahteraan rakyat menjadi permohonan yang selalu diulangnya dalam setiap sujud dan munajat.
Bersama istri dan anak-anaknya, ia menjalani ibadah dengan ritme yang penuh ketenangan. Tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyat ketika berada di hadapan Ka’bah, yang ada hanyalah kerendahan hati dan permohonan tulus agar Bone senantiasa diberkahi.
Potret Andi Asman Sulaiman di Tanah Suci ini memberi pesan kuat tentang kepemimpinan yang membumi bahwa seorang pemimpin bukan hanya bekerja di ruang kantor dan rapat, tetapi juga menghadirkan doa sebagai penopang setiap kebijakan. Sebuah gambaran tentang pemimpin yang tidak meninggalkan akar spiritualitasnya bahkan justru menguatkannya.
Dalam balutan pakaian sederhana, Bupati Bone membawa harapan besar agar Bone tetap aman, maju, dan dirahmati Allah SWT. Semoga doa-doa dari Tanah Suci menjadi penguat bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun Bone ke arah yang lebih baik.(*)
