Di usia 40 tahun Sekolah Islam Athirah Bone, tetap Terbaik untuk Pendidikan Berkualitas dan Bermutu


KODEINDONESIA BONE--Sekolah Islam Athirah Bone merayakan miladnya yang ke-40 dengan menggelar acara media visit pada hari Selasa, 07 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah media regional maupun lokal untuk berbagi seputar kelebihan Sekolah Islam Athirah Bone.

Dalam acara tersebut, Sekolah Islam Athirah Bone mengundang dua orang tua siswa untuk berbagi pengalaman mereka. Salah satunya adalah Taharuddin, seorang pendidik dari Kecamatan Lapri, yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Islam Athirah Bone melalui jalur mandiri.

Taharuddin menceritakan alasan mengapa ia memilih Sekolah Islam Athirah Bone untuk pendidikan anaknya. Menurutnya, Sekolah Islam Athirah Bone menawarkan fasilitas yang memadai, didukung oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas. "Awalnya saya telah mendatangi beberapa Sekolah Boarding, namun pada saat masuk di Sekolah Islam Athirah, anak saya langsung tertarik. Ketemu Ustadz Agussalim untuk mengetahui lebih dalam mengenai Athirah membuat anak saya semakin tertarik," ujarnya.

Taharuddin menekankan pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Menurutnya, komunikasi yang baik antara pihak asrama dengan orang tua siswa sangat terasa. "Kondisi di Sekolah Islam Athirah Bone saya rasakan komunikasi terbangun dengan baik dengan pihak asrama. Termasuk pembina semua melalui komunikasi. Anak sakit, dan ada kebutuhan anal dikomunikasikan," katanya.
Meskipun biaya pendidikan di Sekolah Islam Athirah Bone mencapai 3.400.000 per bulan untuk satu anak, Taharuddin merasa biaya tersebut sangat terjangkau mengingat kualitas pendidikan yang diberikan. "Mengeluarkan budget 3.400.000 untuk 1 orang anak bagi saya sangat murah. Karena anak saya ada dua disini sekolah sehingga dalam perbulan 6.800.000 ditambah kebutuhan lainnya sekitar Rp10 juta per bulan saya anggap bukanlah beban karena infak untuk pendidikan," ungkapnya.

Selain itu, Taharuddin juga menyoroti pembentukan karakter yang didahulukan di Sekolah Islam Athirah Bone. "Pembiasaan anak di sini susah saya lakukan. Jam 03.30 WITA anak-anak sudah dibangunkan untuk shalat Tahajud. Antara beasiswa dan mandiri tidak ada perlakuan yang berbeda. Anak dan pembina seperti anaknya dan berteman. Dari sisi pembelajaran juga betul terlaksana dengan baik," tambahnya.

Muh. Khusni, seorang ayah dari siswa penerima beasiswa, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. Dengan beasiswa ini, tiga anaknya dapat menempuh pendidikan di Sekolah Islam Athirah Bone tanpa harus membayar biaya pendidikan.

Menurut Muh. Khusni, pembina sekolah memiliki kualitas ilmu dan keikhlasan yang memotivasi untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Islam Athirah Bone. "Pembinanya memiliki kualitas ilmu dan memiliki keikhlasan bagaimana anak memiliki masa depan yang baik," tambahnya.

Anak-anak Muh. Khusni, termasuk Ahmad Raiz dan Muh. Fajrun, berhasil lulus ujian akademik tanpa bantuan tambahan. Muh. Khusni merasa terbantu sebagai orang tua karena anak-anaknya tidak hanya berkembang dalam hal akademik, tetapi juga memiliki keikhlasan dalam beribadah, terutama dalam menjalankan shalat.

"Sekarang, anak saya Ahmad Raiz memperoleh beasiswa Bidik Misi di perguruan tinggi, termasuk Muh. Fajrun yang mendapatkan beasiswa Bidik Misi di Universitas Hasanuddin (Unhas). Sekarang, mereka sedang menjalani proses pembekalan untuk berangkat ke Australia melalui beasiswa MPDP," papar Muh. Khusni.

Divisi Humas Ibnu Hajar mengungkapkan bahwa Sekolah Islam Athirah Bone terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para siswa. Melalui program pembinaan akademik dan non-akademik, sekolah ini mendorong siswa untuk menjadi individu yang berkarakter sambil mengembangkan potensi dan bakat mereka.

Menurut pernyataan Divisi Humas Ibnu Hajar, baik siswa mandiri maupun penerima beasiswa diperlakukan sama di Sekolah Islam Athirah Bone. Dalam proses penerimaan siswa, semua calon siswa melalui jalur tes. Saat ini, terdapat 40% kuota untuk penerimaan siswa melalui jalur beasiswa dan 60% melalui jalur mandiri. Namun, animo masyarakat yang mendaftar terus meningkat, sehingga terdapat daftar tunggu yang cukup panjang.
"Saat ini, kita masih memiliki 25% kuota untuk beasiswa. Calon siswa yang ingin memperoleh beasiswa harus melalui tes akademik. Namun, yang bisa diterima melalui jalur ini adalah siswa-siswa dari keluarga tidak mampu," ungkap perwakilan Divisi Humas Ibnu Hajar.

Dengan adanya kebijakan ini, Sekolah Islam Athirah Bone tidak hanya memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi secara akademik tetapi juga kepada siswa yang memiliki potensi dan bakat namun berasal dari keluarga kurang mampu.

Sekolah Islam Athirah Bone merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berlokasi di Bone. Selain fokus pada pembelajaran akademik, sekolah ini juga memberikan perhatian pada pengembangan karakter dan potensi siswa. Dengan berbagai program pembinaan yang diselenggarakan, Sekolah Islam Athirah Bone berkomitmen untuk mencetak generasi yang berkarakter, unggul, dan berdaya saing
Komentar

Berita Terkini