Penyuluh Pertanian Edukasi Siswa tentang Ketahanan Pangan saat lrup di Upacara Bendera



KODEINDONESIA BONE--Kordinator BPP Kecamatan Tanete Riattang Timur  menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam rangka mengimplementasikan instruksi Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman. Ia mengajak seluruh instansi pemerintah, termasuk penyuluh pertanian, untuk masuk ke sekolah-sekolah dan memberikan edukasi kepada siswa melalui kegiatan upacara bendera.

Dalam amanatnya, Kordinator BPP menyampaikan pentingnya mengenal dan mencintai dunia pertanian sejak dini. Ia menjelaskan bahwa pertanian bukan hanya tentang bercocok tanam, tapi juga soal ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan masa depan bangsa.


“Pertanian adalah napas kehidupan. Siswa-siswa adalah generasi penerus yang harus memahami peran penting sektor ini,” ujarnya di depan ratusan siswa yang mendengarkan dengan antusias.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, menegaskan bahwa kehadiran penyuluh pertanian di sekolah adalah langkah strategis dalam membangun kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan nasional. “Siswa harus diajarkan sejak dini mengenai pertanian,” ucapnya. “Dengan begitu, mereka dapat mengimplementasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, termasuk melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di lingkungan sekolah.”

Bupati Bone Andi Asman kembali menegaskan bahwa Dengan menyatukan dunia pendidikan dan pertanian, Kabupaten Bone bergerak menuju masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Pertanian masuk sekolah bukan sekadar program, tapi adalah investasi untuk membentuk generasi yang tangguh dan peduli pada ketahanan pangan bangsa


Program P2L sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk komunitas sekolah, untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan sehat dan bergizi. Melalui program ini, siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung menanam sayuran, merawat tanaman, dan memahami proses tumbuhnya pangan dari tanah hingga ke meja makan.


Langkah ini disambut hangat oleh para guru dan siswa. Kepala sekolah menyebut bahwa kegiatan ini memberi warna baru dalam proses belajar mengajar, sekaligus menanamkan nilai-nilai kerja keras, tanggung jawab, dan cinta tanah air lewat pertanian.

Komentar

Berita Terkini