Hangatnya Idul Adha di Desa Bengo, Bupati Bone Jadi Ayah untuk Anak Yatim

KODEINDONESIA Bengo, Bone – Suasana pagi yang khidmat menyelimuti Lapangan Lappajupeng, Desa Bengo, Kecamatan Bengo, Jumat, (10/06). Ribuan warga memadati lapangan untuk melaksanakan Sholat Idul Adha bersama. Di antara mereka hadir sosok yang istimewa, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos, yang memilih merayakan Idul Adha bersama masyarakat di pelosok desa.

Momen Idul Adha kali ini menjadi lebih dari sekadar ibadah tahunan. Ia menjadi ajang silaturahmi, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Usai melaksanakan Sholat Ied, Bupati Andi Asman langsung meninjau kegiatan sunatan massal yang digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha.

Namun, ada satu momen yang menggetarkan hati banyak orang. Saat meninjau kegiatan tersebut, pandangan Bupati Andi Asman tertuju pada seorang anak yatim yang ikut serta dalam sunatan massal. Dengan langkah penuh empati, ia menghampiri sang anak dan menyapanya penuh kehangatan.

"Jangan sedih karena orang tuamu sudah tiada. Sekarang, saya yang hadir di sini. Anggap saya sebagai orang tuamu. Kalau ada kendala, sampaikan ke saya," ucap Bupati Andi Asman dengan suara lembut namun penuh ketegasan.

Ucapan itu bukanlah basa-basi. Dalam momen tersebut, Bupati Bone juga menegaskan komitmennya terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu.

"Sekarang tidak ada alasan untuk tidak sekolah hanya karena persoalan biaya. Pemerintah hadir dengan berbagai program: seragam gratis, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan bahkan sekolah rakyat yang kita dirikan khusus bagi anak-anak yang kesulitan secara ekonomi," tegasnya.

Tak hanya dengan kata-kata, Bupati menunjukkan kasih sayangnya secara nyata. Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, ia menghadiahkan sebuah sepeda kepada anak yatim tersebut. Hadiah itu bukan sekadar barang, tetapi simbol dorongan agar sang anak tetap semangat mengejar cita-cita.

"Sepeda untukmu. Gunakan untuk pergi ke sekolah, kejar mimpimu. Jangan pernah menyerah," pesan Bupati sambil menyerahkan hadiah itu langsung ke tangan sang anak.

Warga yang menyaksikan pun terharu. Momen itu menjadi bukti bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan, tetapi tentang kehadiran nyata dan kasih yang tulus terhadap rakyat kecil.

Di tengah suasana lebaran yang penuh berkah, Desa Bengo menjadi saksi bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang hadir, menyapa, mendengar, dan menjadi orang tua kedua bagi mereka yang membutuhkan. (*)
Komentar

Berita Terkini