KODEINDONESIA Bone – Pondok Pesantren Bani Huzaifah Kabupaten Bone kembali menegaskan komitmennya dalam melahirkan generasi santri unggul yang mampu menjawab tantangan zaman. Pada Selasa malam, 2 September 2025, DR Muhammad Arjul hadir memberikan pembekalan khusus dengan tema “Karakteristik Pesona Santri Abad 21” di hadapan para santri.
Dalam materinya, DR Arjul menjelaskan bahwa santri Bani Huzaifah memiliki keistimewaan tersendiri. Selain fokus pada Program Huffadz Al-Qur’an, para santri juga mendapatkan bekal kurikulum berbasis Sekolah Islam Terpadu (SIT). Dengan integrasi dua program ini, santri tidak hanya kuat dalam hafalan dan pemahaman Al-Qur’an, tetapi juga memiliki wawasan luas, keterampilan modern, serta karakter kepemimpinan Islami.
Ia memaparkan tujuh kemampuan dasar yang harus dimiliki santri abad 21, yaitu: leadership, manajemen, kewirausahaan, networking, spiritualitas Islam, penguasaan teknologi informasi (IT), dan penguasaan bahasa. Menurut DR Arjul, penguasaan ketujuh aspek ini akan melahirkan “sosok santri ideal” yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Santri Bani Huzaifah tidak hanya tumbuh sebagai penghafal Al-Qur’an, tetapi juga sebagai generasi muslim yang kreatif, mandiri, dan siap menghadapi era digital. Kekuatan spiritual harus berjalan seiring dengan kecakapan intelektual dan keterampilan abad 21,” tegas DR Arjul.
Pembekalan ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Para santri terlihat bersemangat, terlebih ketika membahas aspek penguatan leadership, penguasaan teknologi digital dan networking, kaitanya dengan kiprah santri di masyarakat. Pimpinan Pondok Pesantren Bani Huzaifah menegaskan bahwa pembekalan ini menjadi bagian penting dari misi pesantren untuk mencetak kader ulama dan pemimpin masa depan.
Dengan kombinasi Huffadz Al-Qur’an dan kurikulum Sekolah Islam Terpadu, Pondok Pesantren Bani Huzaifah bertekad melahirkan santri yang tidak hanya memiliki kedalaman spiritual, tetapi juga daya saing global.