Sukses dalam prestasi nasional ,inovasi Layar hatiku,Kadis TPHP Andi Asman Di juluki Reformer pertanian


KODEINDONESIA,BONE--H. Andi Asman Sulaiman muncul sebagai sosok reformer dalam dunia pertanian, setelah berhasil mendorong inovasi ini menjadi sebuah prestasi nasional, yang akhirnya memperoleh penghargaan dari Presiden Republik IndonesiaHal itu disampaikan dalam kegiatan evaluasi yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan tentang inovasi penghargaan “Layar HatikuKadis DTPHP Bone A Asman Sulaiman Paparkan Strategi Tangani Ketahanan Pangan Jumat, 20 Oktober 2023 H. Andi Asman Sulaiman berbicara tentang upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala ketahanan pangan di Kabupaten Bone. Meskipun Bone dikenal sebagai lumbung pangan terbesar di Indonesia dengan tingkat produksi pangan yang cukup tinggi, penanganan pasca panen menjadi salah satu hambatan utama. Bone belum memiliki industri besar yang mampu mengelola pangan pasca panen, sehingga masih berperan sebagai produsen besar dengan proses penyelesaian yang belum optimal.H. Andi Asman Sulaiman menyampaikan bahwa upaya-upaya konkret telah diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu langkah penting adalah melakukan gerakan tanam bersama dengan memulai tudang sipulung, yang bertujuan untuk mengantisipasi serangan hama, menerapkan pola tanam bergantian, menggunakan pupuk organik hayati, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk non-organik.Selain itu, Kabupaten Bone juga menciptakan strategi dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem seperti El NiƱo berkepanjangan. Pemerintah daerah mengintervensi melalui budidaya "mattaro" (kebiasaan menyimpan gabah) dengan alokasi 500-1000 Kg gabah per keluarga. Dengan upaya ini, mereka dapat memitigasi dampak dari ketidakpastian cuaca.Bone juga telah melaksanakan berbagai program inovatif seperti P2L, Family Farming, Holtikultura, Tanam Pangan Pekarangan, dan Kampung Holtikultura. Melalui intervensi pemerintah, daerah-daerah yang sebelumnya rawan pangan di tahun 2021 telah bertransformasi menjadi daerah tahan pangan pada tahun 2023. Dari 56 desa yang awalnya tidak tahan pangan, sekarang menjadi zero, mencerminkan sebuah prestasi luar biasa***(ilo)
Komentar

Berita Terkini